"Kamu mau bilang sesuatu?" Tanya Papa dengan penasaran, namun aku hanya menggeleng pelan.
Akhirnya Papa melanjutkan langkah kakinya untuk masuk kedalam rumah, setelah itu duduk di atas sofa ruang tamu.
Aku ikut duduk di sofa untuk menemani Papa, dan tak lama disusul Arkan yang juga ikut duduk di sampingku.
Aku memandangi wajah Papa, ekspresi Papa sama sekali tak terlihat sedih, padahal Papa tadi melihatnya sendiri kalau Mama selingkuh dengan laki - laki lain.
Apa jangan - jangan Papa menyembunyikan kesedihannya dibelakang ku?
"Pa." Panggil ku pelan, membuat Papa menoleh dan menatapku dalam.
"Papa nggak sedih?" Tanyaku penasaran.
"Sedih? Buat apa?" Papa justru malah balik bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Memangnya Papa nggak sedih habis memergoki Mama selingkuh?" Tanyaku lagi yang lebih memperjelas pertanyaan ku, sambil mengerutkan kening ku, karena merasa heran dengan Papa.