"Maaf ya, bulan madu kamu hancur hanya gara - gara Mama kamu yang egois." Ucap Papa yang terlihat sangat bersalah.
"Amaira yang harusnya meminta maaf sama Papa, karena gara - gara Amaira datang kesini, membuat Mama dan Papa jadi bertengkar." Ucapku sambil menunduk dalam.
Papa menggenggam tanganku dan menenangkan ku, Papa memintaku agar aku tetap tinggal di rumah yang besar ini tanpa memperdulikan Mama, karena Papa yang punya kuasa di rumah ini.
"Maaf, Pa. Amaira nggak bisa." Ucapku yang masih kekeh menolak permintaan Papa.
Akhirnya Papa tak lagi memaksaku, dan Papa menyuruhku untuk kembali beristirahat didalam kamar jika sudah selesai makan.
Aku berniat mengumpulkan piring - piring bekas makan yang ada di atas meja makan, karena aku sudah terbiasa merapikan nya, walaupun nantinya semua piring - piring itu hanya aku taruh di meja dapur.