"Tunggu nanti malam ya." Bisik Arkan tepat ditelinga ku, setelah itu melepaskan pelukannya dan berjalan keluar dari kamarku.
Aku merasakan merinding yang luar biasa, jauh lebih merinding dibandingkan dengan bertemu hantu dimalam hari.
Lagian apa yang akan dilakukannya nanti malam? Apa dia akan meminta haknya malam ini juga?
Bukannya anggota keluarga nanti malam akan menginap disini?
Masa iya Arkan akan meminta haknya secepat itu.
Aku membuang pikiran buruk ku mengenai nanti malam, aku mengambil pakaian didalam almari dan segera berganti pakaian.
Aku yang dulu sangat ingin menjadi istri Arkan, tapi kenapa sekarang justru malah merinding mendengar ucapan Arkan tadi.
Kayaknya aku memang sebenarnya belum siap jika harus kehilangan harta paling berharga yang aku miliki.
Tapi aku tidak bisa berbuat apapun, karena Arkan adalah suamiku secara sah.