Aku menahan senyum dalam hati, karena merasa menang dari Ibu.
Akhirnya Ibu menyerah juga dan lebih memilih meninggalkan ku keluar ruangan.
Mungkin Ibu sudah bosan terus - menerus memaksaku untuk minum obat, tapi ternyata tak berhasil juga.
Entah Ibu mau kemana, aku tidak terlalu perduli, nanti juga bakalan balik lagi kedalam ruangan.
Aku mengambil brownis ku di atas meja dan kembali memakannya dengan senang hati.
Hingga brownis dua kotak yang dibelikan Papa sudah habis tak tersisa.
Sebenarnya aku masih lapar, karena walaupun makan habis berapa brownis pun tidak akan membuat perutku kenyang.
Kecuali kalau brownis satu toko yang aku makan, itu baru membuat perutku kenyang.
Lagian aku itu ingin makan bakso, tapi yang aku ingin bakso dari desa, bukan bakso disekitar sini.
Karena bakso disekitar sini rasanya hambar, benar - benar sangat berbeda dengan bakso di desa.
Kulihat Ibu kembali masuk kedalam ruangan ku, dan lagi - lagi Ibu membawa bingkisan kresek ditangannya.