"Kak, Ibu kemana?" Tanya Hara yang baru saja keluar dari kamar Ibu, kayaknya Hara baru bangun dari tidurnya.
"Ke rumah Kak Arkan." Jawabku sambil menyuruh Hara untuk duduk di sebelahku.
" Ngapain?" Tanya Hara lagi.
"Nganterin undangan." Jawabku mulai kesal.
Nih anak kecil bawel amat, banyak tanya.
"Kenapa nggak Kak Amaira saja yang ngantar? Kan Ibu nggak bisa naik motor." Lagi - lagi Hara bertanya.
"Kak Amaira lagi dipingit." Jawabku dengan sedikit menaikkan volume nada bicara ku, karena aku sudah capek menjawab pertanyaan - pertanyaan Hara.
"Dipingit itu apa?" Hara masih terus bertanya tanpa henti.
Aku hanya menggeleng, biar Hara berhenti bicara lagi.
Kalau aku terus menjawab, Hara akan terus bertanya juga.
"Hara lapar, Kak." Ucap Hara yang membuatku tersenyum senang.
Akhirnya Hara selesai bertanya, karena aku benar - benar bingung jika Hara terus bertanya.
"Kak Amaira ambilkan ya." Ucapku membuat Hara mengangguk.