Arkan mengajakku untuk kembali keluar, agar semua orang tidak terlalu khawatir denganku.
"Kamu nggak apa - apa kan, Sayang?" Tanya Budhe yang terlihat khawatir saat melihatku berjalan kearahnya.
"Amaira nggak kenapa - kenapa, Budhe." Jawabku sambil tersenyum.
Budhe bernafas lega setelah mendengar jawabanku.
"Hara, Ibu dan Pak Dhe kemana, Budhe?" Tanyaku pada Budhe, karena aku tidak melihat mereka bertiga.
"Pak dhe nganterin Ibu dan Hara ke klinik terdekat." Jawab Budhe yang membuatku kaget.
Apakah luka Hara begitu parah, sampai dibawa ke klinik?
Aku meminta Arkan untuk mengantarkan ku ke klinik, karena aku ingin tahu keadaan Hara. Aku sangat khawatir dengan Hara.
Kasihan Hara, anak sekecil itu terkena minyak panas.
Kakiku yang hanya terkena sedikit saja, rasanya benar - benar sangat panas.
Apalagi Hara yang terkena sebelah tangannya hampir rata.
"Kamu disini saja, biar aku yang jenguk Hara." Pinta Arkan, tapi aku menggeleng.