Aku jadi merasa sedikit tenang setelah Arkan memeluk tubuhku dengan erat.
"Kamu nggak perlu memikirkan apapun, karena aku benar - benar sangat mencintaimu, Ra." Ucap Arkan sambil mengelus rambutku.
Aku hanya mengangguk, aku semakin menangis mendengar pengakuan Arkan.
Arkan benar - benar sangat mencintaiku sampai segitunya.
"Jangan nangis, Ra. Nanti aku dikira ngapa - ngapain kamu." Ucap Arkan yang melepas pelukannya dari tubuhku.
Akhirnya aku terpaksa berhenti menangis, karena aku juga takut kalau Ibu melihatku menangis dalam pelukan Arkan.
Arkan mengajakku kembali ke ruang keluar untuk berkumpul dengan Pak Dhe dan juga Budhe.
Aku berjalan menuju kearah Adista dan langsung menggendongnya.
Jika melihat Adista, rasanya hati ini jadi adem dan merasa sedikit nyaman.
Karena aku merasa kembali ke masa kecil, dimana aku tidak tahu apa - apa soal cinta.
Aku mengajak Adista untuk main di dalam toko, dan Arkan juga ikut denganku.