Arkan menyetir mobil dengan keadaan yang sangat pelan.
Arkan ini nggak tahu apa kalau aku sedang bete gara - gara Hara, eh Arkan malah menyetir dengan sangat pelan.
Kenapa nggak ngebut saja sih, biar cepat sampai.
"Ra, kenapa sih, dari tadi manyun terus?" Tanya Arkan yang sengaja mengejekku.
Aku tak menjawab pertanyaannya, justru bibirku semakin ku manyun kan.
"Kak Hara jelek kalau manyun seperti itu." Ucap Hara yang membuatku geregetan.
Baru kali ini aku tahu kalau Hara anaknya nyebelin, padahal kemarin sangat pendiam loh.
Aku mengepalkan sebelah tangan dan ku arahkan ke belakang tubuh Hara.
"Jangan gitu, Ra. Itu anak kecil." Ucap Arkan pelan namun Hara masih bisa mendengarnya, soalnya Hara berada ditengah.
Hara memandang kearah ku dengan ekspresi wajah yang masih sangat polos.
"Kak Hara kenapa tangannya mengepal?" Tanya Hara sambil memandang ke depan.