Aku dan Dini berjalan kearah ruang keluarga untuk menikmati nasi goreng buatan ku sambil menonton televisi.
"Ra, coba lo yang makan duluan." Ucap Dini yang menyuruhku memakan nasi goreng duluan.
Dini masih belum memakannya, mungkin dia menungguku lebih dulu mencicipi masakan ku.
Aku sendiri ragu, apakah masakan ku ini layak untuk dimakan? Dari tampilannya saja sama sekali nggak meyakinkan.
Aku mencoba untuk mencicipi nya sesuai permintaan Dini, agar dia juga bisa segera memakannya jika masakan ku memang layak untuk dimakan.
Karena aku juga merasa kasihan sama Dini, pasti dia juga sangat kelaparan saat ini.
Aku menyendok nasi goreng ku dan akan ku masukkan kedalam mulutku.
Tok tok tok.
Tiba - tiba pintu depan diketuk seseorang.
Konsentrasi ku langsung buyar, awalnya aku sangat yakin kalau masakan ku pasti enak, eh sekarang keyakinan ku jadi hilang dengan tiba - tiba.
Aku berjalan kearah pintu meninggalkan nasi goreng ku yang tergeletak di atas lantai.