Aku kembali menjambak rambut Jihan dan mendorongnya untuk keluar dari tokoku.
"Lebih baik lo pergi dari sini sebelum gue bikin muka lo hancur disini." Ucapku tepat di telinga sebelah kanannya.
Setelah tanganku ku lepaskan dari rambut Jihan, Jihan segera berlari pulang ke rumahnya, pasti nangis tuh anak.
Ternyata aslinya memang mental tempe, baru diancam gitu doang sudah lari pulang ke rumahnya.
Setelah aku mengancam Jihan, aku segera masuk kedalam toko dan menutup rolling tokoku sebelum Ibu datang ke toko.
Aku yakin kalau Ibu pasti mendengar suara keributan tadi, dan cepat atau lambat Ibu pasti akan keluar untuk melihatnya juga.
Memang sejak tadi aku tidak melihat Ibu sama sekali, bahkan saat aku memindahkan tubuh Hara juga aku tak melihat Ibu didalam kamarnya.
Mungkin tadi Ibu belum pulang dari rumah tetangga, makanya aku sama sekali tak melihatnya.