Drrt drrt drrt
Handphoneku bergetar, mungkin itu Dini yang menelfon ku.
Saat aku melihat ke layar handphoneku, ternyata bukan Dini, tapi Arkan yang menelfon ku.
Aku segera mengangkatnya, barangkali Arkan sudah menemukan seseorang yang aku cari.
"Halo." Sapa ku setelah menggeser tombol warna hijau.
"Kata Budhe tadi kamu kesini ya, Ra?" Tanya Arkan diseberang telefon.
"Iya, aku pikir Budhe punya kenalan seseorang, ternyata Budhe juga nggak yakin jika kenalannya itu bisa dipercaya." Jawabku.
"Terus kenapa kamu langsung balik, Ra? Nggak nungguin aku dulu." Tanya Arkan lagi.
"Ngapain aku harus nungguin kamu? Memangnya kamu sudah dapat orang yang bisa dipercaya?" Tanyaku balik.
"Belum sih." Jawab Arkan yang membuatku memutar bola mata dengan malas.
Aku segera mematikan sambungan telefon dengan Arkan, karena nggak terlalu penting.
Takutnya nanti Dini menghubungiku, dan nggak nyambung karena aku telefon an sama Arkan.
Drrt drrt drrt