Salah sendiri dia nggak mau bertanya padaku kemana resi nya berada, kalau dia mau bertanya padaku juga pasti akan ku jawab dengan jujur kalau paketan yang dikemasnya kemarin sudah aku bongkar.
Berhubung dia nggak mau bertanya ya aku juga diam saja, ku biarin dia bingung memikirkan paketannya.
"Mbak Amaira nggak istirahat?" Tanya Jihan.
Jihan kayaknya ingin mengusir ku secara halus deh.
"Ini kan sudah istirahat." Jawabku cuek.
Sudah jelas-jelas dia melihatku duduk santai sambil menyender tembok dengan bermain handphone, masih ditanya nggak istirahat.
Memangnya dia mau menyuruhku istirahat yang kayak gimana?
Tidur dalam kamar? Biar dia bisa seenaknya melakukan apapun dalam tokoku?
Enak saja, aku nggak akan biarin itu terjadi lagi, cukup dua kali saja aku kecolongan, selanjutnya nggak akan pernah lagi.
Jihan langsung diam setelah mendengar jawabanku, dan dia melanjutkan mengemas pesanan-pesanan orang yang ku suruh.
