Benar juga apa kata Irfan kalau aku bisa tidur lagi jika aku kembali duduk dan rebahan di atas tempat tidurku, karena tempat tidurku benar - benar seperti obat tidur, yang selalu bikin aku mengantuk.
"Amaira, ayo berangkat." Teriak seseorang didepan rumah yang suaranya sangat mirip dengan Arkan.
Aku segera bangun dan melangkahkan kakiku menuju ke depan rumah untuk melihat siapa yang berteriak diluar.
"Arkan." Panggil ku saat melihat Arkan sudah duduk didepan rumah.
"Tumben sepagi ini sudah kesini?" Tanyaku dengan heran.
"Aku pikir aku sudah duluan, ternyata aku masih terlambat." Jawab Arkan yang terlihat nggak semangat.
Oh, jadi mereka ini saling bersaing, makanya mereka kesini sepagi ini.
Arkan nggak akan mau kalah dari Irfan.
"Ayo berangkat." Ucap Arkan sambil memegang tangan kananku.
Apa Arkan sedang bermimpi? Masa pagi buta begini ngajakin berangkat sekolah?
Aku saja tadi mau tidur dulu sambil nunggu jam, eh Arkan malah ngajak berangkat.
