Tiba - tiba Budhe pun masuk kedalam kamar Arkan dan mengambil alih Adista dari gendongan Arkan.
"Maaf ya, tadi Budhe benar - benar sakit perut." Ucap Budhe yang merasa bersalah saat melihatku bertengkar dengan Arkan.
Setelah menggendong Adista, Budhe berjalan keluar dari kamar Arkan menuju kearah kamarnya.
Walaupun Adista berada dalam kamar Budhe yang sedikit agak jauh jaraknya dari kamar Arkan, suara tangis Adista masih terdengar karena memang nangisnya sangat keras.
Entah apa yang membuat Adista menangis hingga seperti itu, padahal suhu badannya juga normal dan baik - baik saja, badannya nggak panas karena Adista memang nggak sakit.
Lama kelamaan aku tak lagi mendengar suara tangis Adista, mungkin bayi kecil itu sudah merasa kecapekan karena kelamaan nangis hingga sampai tertidur.
"Anterin aku pulang sekarang." Pintaku pada Arkan yang masih berdiri tegak didepan ku.
Arkan terlihat heran dengan permintaanku, karena memang sekarang sudah kemalaman.