Ternyata dia masih belum kapok juga berurusan denganku.
"Periksa lagi, Bu." Ucap seorang laki - laki yang ku yakini itu adalah suaminya.
"Benar - benar nggak ada, Pak." Ucap Ibu itu yang terlihat sangat panik.
Semua pandangan mata memandang kearah ku, seolah mereka memandangku rendah.
Memang tampang cantikku ini menampakkan seorang pencopet?
"Hey, apa maksud lo? Lo nuduh gue pencuri?" Tanyaku dengan marah sambil mendorong tubuh Ajeng, hingga dia sampai terjungkal kebelakang.
Banyak orang disekitar pasar yang membantu Ajeng agar bisa kembali berdiri.
Biarpun orang menganggap ku jahat, aku nggak perduli.
Ajeng sendiri yang mulai mencari masalah lagi denganku.
"Dia pencopetnya, Bu. Geledah saja tasnya." Ucap Ajeng membuat kedua mataku melotot.
Ibu yang kehilangan dompetnya tadi langsung merebut tas yang ku pegang dengan paksa.
"Ini dompet saya." Ucap Ibu itu sambil mengangkat sebuah dompet yang dia temukan didalam tasku.