Aku menahan ketawa melihat Irfan bersin sampai tak bisa berhenti.
Aku membuang sapu itu dan berjalan kearah tempat tidurku tanpa rasa bersalah.
Salah sendiri dia tidak menungguku tidur, dia tidur sendiri dengan nyenyak, sedangkan aku tidak bisa tidur.
"Ganggu orang tidur saja sih, Ra." Ucap Irfan yang kembali merebahkan tubuhnya bersiap untuk tidur.
Tuh kan, Irfan gampang banget untuk tidur, sedangkan aku masih susah untuk terpejam.
Ini semua gara - gara Arkan sih, aku tadi sudah sangat mengantuk, eh dia malah nggak mau diajak pulang.
Sekarang aku sudah terlanjur nggak bisa tidur.
Nggak apa - apa lah, aku rebahan saja sambil menonton televisi, nanti juga pasti bakalan tidur sendiri.
Tiba - tiba mata terasa sangat berat, benar kan apa yang aku bilang kalau nanti pasti bakalan tidur dengan sendirinya.
Akhirnya aku bisa tidur sekarang, kulihat Irfan sudah tidur nyenyak, dan Ibu pun juga sedang ketiduran di sofa.
##
"Ra, bangun."