Aku menengok ke kiri dan ke kanan untuk mencari penjual es, tapi aku tak menemukan penjual apapun.
Pasti orang - orang dilarang berjualan diarea rumah sakit, karena bisa mengganggu ketenangan pasien.
Biasanya orang jualan kan pasti sangat berisik, entah itu yang berisik penjualnya ataupun yang beli.
"Lagi cari apa sih, Ra?" Tanya Irfan yang terlihat bingung.
"Pak Arkan lagi ada didalam rumah sakit." Lanjut Irfan berucap, dia pikir aku mencari Arkan.
Padahal aku sedang mencari penjual es, dia nggak tahu saja betapa keringnya tenggorokanku.
Aku tak memperdulikan ucapan Irfan, aku masih sibuk meneliti keluar jendela, barang kali ada penjual es keliling.
Tapi nyata memang nggak ada, jadi aku harus keluar untuk mencari penjual es.
"Mau kemana, Ra?" Tanya Irfan sambil memegang sebelah lenganku saat aku membuka pintu mobil.
"Aku haus." Jawabku pelan.