Setelah makan dengan sangat kenyang, aku kembali berjalan ke depan untuk melihat Irfan dan Arkan lagi, membuat Arkan dan Irfan gelagapan.
Yang awalnya mereka duduk santai, menjadi langsung bangkit dan bekerja setelah melihatku.
Aku jadi kayak mandor yang ditakuti para pekerja.
Lagian aku kan nggak menyuruh Arkan dan Irfan untuk bekerja, mereka sendiri yang berinisiatif untuk membantu para pekerja.
Aku jadi ingin ketawa melihat Irfan dan Arkan yang sepertinya sangat terpaksa melakukan itu semua.
Aku pun berjalan kearah Irfan dan Arkan yang berpura - pura mengaduk pasir, dari tadi juga kerjaan yang dipegang cuma itu - itu saja, nggak kelar - kelar.
"Kalau capek jangan dipaksa, lebih baik istirahat." Ucapku membuat Irfan dan Arkan langsung lari dan berebut tempat untuk beristirahat.
Mereka berdua masuk kedalam rumah dan mencopot kaos atasnya, yang menampakkan tubuh bagian atas dan perut yang sick pack.