Aku sendiri juga heran kenapa aku tidak jago masak seperti Ibu.
Mungkin karena dari dulu aku tidak pernah masuk ke dapur.
Jangankan memasak, macam - macam bumbu dapur saja aku nggak hapal.
Mau gimana lagi, orang yang nggak bisa ya nggak bisa.
Nggak bisa dipaksa harus bisa memasak juga.
"Sudah, Nak. Ibu tadi bikin nasi goreng ati ampela buat sarapan kita semua." Jawab Ibu dengan tersenyum.
Akhirnya aku dan Irfan berjalan masuk kedalam rumah untuk sarapan terlebih dahulu.
Nasi goreng Ibu tercium sangat harum baunya saat Ibu membawa nasi gorengnya keruang tamu.
Aku menerima piring pemberian Ibu dan segera mengambil nasi goreng ku taruh di atas piring.
Kita semua makan dengan sangat lahap, terutama Irfan.
Karena Irfan makannya memang sangat banyak.
Nasi goreng dalam piring ku sudah habis lebih dulu, yang setelah itu disusul oleh Hara dan juga Ibu.
Nasi goreng milik Irfan masih sangat banyak, karena tadi dia mengambil banyak di piringnya.