Sifat itu susah sekali untuk dirubah.
Aku akan merasa dendam dengan seseorang yang mencoba mengacau hidupku, apalagi itu tentang masalah cintaku.
Aku nggak akan biarkan orang yang menggangguku itu hidup dengan tenang.
Karena aku selalu dibuat gelisah sebab dia mencoba merebut cintaku.
Cinta yang tidak pernah aku relakan direbut oleh siapa pun.
"Kamu jangan kawatir, aku hanya untuk kamu dan kamu hanya aku." Lanjut Arkan berucap.
Aku kembali tersenyum memdengar ucapan Arkan, aku merasa sedikit tenang sekarang.
Ternyata Arkan tidak marah denganku, justru membuat aku dan Arkan semakin lengket.
"Berjanjilah untuk menjauhi semua wanita yang mencoba mendekatimu." Ucapku dengan sangat berharap.
"Aku janji, Sayang." Ucap Arkan yang ikut tersenyum.
Ini yang namanya masalah menjadi berkah.
"Oh iya, sebenarnya aku tadi pulang lebih awal bukan karena sakit." Aku akan jujur sama Arkan tentang apa yang tadi dilakukan oleh Ibunya padaku.