Tapi kalau hanya makan ikan bakarnya saja, aku takut akan kelaparan nanti malam.
Sedangkan Ibu tadi bilang kalau semua makanan sudah habis terjual.
Semoga saja ikan sebanyak ini tidak habis, agar aku bisa memakannya nanti malam jika perutku terasa lapar.
"Glegekkk."
Aku menghadap kearah Irfan karena mendengar Irfan bersendawa dengan sangat kencang.
Aku menatapnya tanpa henti, membuat Irfan makan sambil menunduk.
Padahal sudah beberapa kali aku melihat Irfan makan sebanyak itu, tapi aku masih heran melihatnya.
Aku juga menunduk karena menahan ketawa melihat Irfan malu seperti itu.
"Nggak usah malu kali, sebenarnya makanku juga banyak. Tapi sekarang gak tahu kenapa hanya pengen makan ikan bakarnya doang." Ucapku saat Ibu dan Hara sudah masuk kedalam rumah membawa piring kosong yang nasinya sudah habis.
Irfan sedikit mendongakkan kepalanya dan tersenyum kecil, setelah itu kembali makan sambil menunduk lagi.
