Dan sekarang gak cuma Ajeng yang akan menjadi musuhku, tapi juga Irfan.
Karena Irfan tiba - tiba ikut campur urusanku.
Harusnya dia diam saja walau pun dia tahu apa yang aku lakukan, harusnya dia bersikap tidak tahu dengan apa yang terjadi saja.
Dia tidak perlu ikut campur urusanku karena ini sama sekali tidak ada urusan dengannya.
Dan kalau pun dia sekarang ingin membenciku juga silahkan, aku sama sekali tidak keberatan.
Justru aku sangat keberatan jika dia berusaha memberitahu Arkan tentang apa yang aku lakukan pada Ajeng.
Saat bel istirahat sudah berbunyi, tidak ada yang mengajakku ke kantin sekarang.
Biasanya Irfan yang selalu menemaniku kemana pun qku pergi, tapi sekarang Irfan lebih memilih untuk menjauhiku.
Rasanya nggak enak juga sendirian seperti ini, Arkan tadi juga langsung pamit ke ruang guru katanya masih ada tugas menumpuk.
Akhirnya aku hanya sendiri didalam kelas, tidak ada satu pun teman yang mau mengajakku, seperti saat pertama kali aku pindah kesini.