Akhirnya aku kembali merebahkan tubuhku diatas kasur dan tidur dengan nyenyak.
Semoga saja tidak ada lagi yang menggangguku sampai nanti malam.
***
"Amaira, bangun, Nak."
Aku mendengar suara Ibu membangunkanku, rumben - tumbenan Ibu membangunkan tidurku.
Biasanya Ibu membiarkan aku tidur sampai aku bisa bangun dengan sendirinya.
Sekarang aku hanya butuh tidur sedetik saja, kenapa justru malah ada saja yang menggangguku, termasuk Ibu.
"Nak, bangun. Sudah siang." Ibu masih mencoba membangunkanku.
Sudah siang?
Apa benar - benar sudah siang?
Akhirnya aku bangun sambil melihat kearah pintu rumah Ibu.
Ternyata benar - benar sudah siang.
Aku merasa baru tidur sebentar, tapi ternyata aku sudah tidur begitu lama.
"Sekarang sudah jam berapa, Bu?" Tanyaku pada Ibu sebelum Ibu kembali ke dapur.
"Jam enam lebih, Nak." Jawab Ibu sambil berjalan.
Astaga, aku bisa terlambat ini.
Tumben Irfan tidak menjemputku, aku bisa terlambat kalau jalan kaki ke sekolah.