"Kalau gitu, kalian saja besok yang bawa." Ucapku sambil melangkah kedalam rumah dengan senang hati.
Kan mereka sendiri yang menawarkan bantuan, jadi tidak boleh ditolak.
Saat aku berjalan kedalam rumah, aku melihat Irfan yang sedang melongo.
Mungkin dia berpikir akan membantuku membawa tenda berdua, eh malah dia yang bawa tenda berdua dengan Arkan.
Pasti Arkan juga melongo sama seperti Irfan, aku nggak bisa lihat karena aku buru - buru masuk kedalam rumah.
Kenapa mereka bisa menawarkan bantuan dengan barengan gitu ya?
Aku jadi ingin ketawa membayangkan mereka berdua berjalan beriringan sambil membawa tenda.
Saat aku ingin membantu Ibu di dapur, aku mendengar suara keribuan diluar rumah.
Aku dan Ibu buru - buru keluar rumah, untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Saat aku keluar, aku melihat Irfan dan Arkan sedang beradu mulut, entah apa yang sedang mereka ributkan.
"Kalian sedang meributkan apa sih?" Tanyaku dengan nada yang tinggi.