Aku sekarang jadi lebih mantap dengan keputusanku untuk meninggalkan Arkan.
Tapi ya itu, seperti yang aku bilang sebelumnya, aku nggak akan membiarkan hidup Arkan dan Ajeng tenang, aku akan selalu mengganggu hubungan mereka.
"Ra, aku nggak mau putus sama kamu, aku dan kamu sudah mempunyai impian untuk menikah kan, Ra." Ucap Arkan yang terlihat sedih, namun aku tidak termakan oleh kata - kata Arkan dan kesedihannya.
"Lebih baik kamu keluar sekarang, aku nggak mau diganggu oleh siapa pun, termasuk kamu." Ucapku sambil menunjuk kearah pintu, agar dia tahu dimana pintu keluarnya.
"Tapi, Ra...."
"PERGI." Bentakku sebelum Arkan menyelesaikan ucapannya.
Aku sudah sangat kecewa dengan Arkan, biar aku lihat saja nanti, setelah putus denganku apakah Arkan akan balikan dengan Ajeng?
Kalau enggak, berarti Arkan memang benar - benar hanya mencintaiku, dan mungkin memang akulah yang sudah salah paham.