Arkan terlihat seperti tidak sadar dengan ucapannya.
Aku memukul lengan Arkan dengan keras membuat Arkan memelukku dengan erat agar aku tak bisa memukulinya.
"Memang aku tadi bilang apa sih, sampai membuatmu marah begini?" Tanya Arkan, dia benar - benar tidak sadar dengan apa yang tadi diucapkannya.
"Kamu tadi bilang kalau Ajeng semakin cantik." Ucapku dengan berteriak sambil meronta - ronta seperti orang kesetanan.
"Masa aku bilang seperti itu? Kamu salah dengar kali, Ra. Lebih cantikan kamu kok dari pada Ajeng." Ucap Arkan mencoba menenangkanku.
Tapi aku masih nggak bisa tenang.
Aku masih marah sama Arkan, berani - benarinya dia didepanku bilang kalau Ajeng cantik.
Hiihhh,, tanganku jadinya sangat gatal ingin menjambak dan mencakar - cakar Arkan.
Diasaat aku ingin menyerang Arkan tiba - tiba Pakdhe datang.
Tok tok tok
"Pakdhe boleh masuk?" Tanya Pakdhe sambil mengetuk pintu kamarku sebelum masuk.