Hemm, yang sabar, gadis cantik memang banyak cobaannya.
"Fan, maaf tadi reflek memeluk kamu, membuat cewekmu marah." Ucapku pelan didepan Irfan, membuat Irfan mengerutkan keningnya.
"Cewek siapa sih, Ra?" Tanya Irfan dengan terlihat heran.
"Itu, ketua osis. Dia terlihat begitu benci denganku karena aku berdekatan dengan kamu, Fan." Jawabku membuat Irfan menggelengkan kepalanya.
"Jangan banyak ngomong, ayo masuk kedalam kelas." Ucap Irfan sambil menggandeng tanganku.
Jadi terpaksa aku mengikuti langkah kaki Irfan.
"Gaees, aku masuk dulu ya." Teriakku pada teman - teman satu timku, semua temanku pun mengangguk.
Aku berjalan menuju kedalam kelas dengan bergandengan tangan sama Irfan, membuat Siska melototkan kedua matanya saat melihat tanganku.
Aku kembali menjulurkan lidahku kearah Siska, agar dia semakin kepanasan.
Kulihat Siska mengepalkan kedua tangannya membuatku menutup mulut menahan ketawa.
Tak berselang lama pelajaran pun selesai, bel pulang juga sudah berbunyi.