Bisa gawat kalau Bu Ira bertemu dengan Papa, bisa - bisa Bu Ira dalam bahaya.
"Aduh, Amaira sakit perut, Nek." Ucapku berbohong sambil memegangi perut dengan ekspresi yang sangat kesakitan.
Aku mengintip Nenek sepertinya sangat khawatir denganku.
Aku pun berlari kedalam rumah, agar Nenek percaya dengan kebohonganku.
Hanya ini satu - satunya cara supaya bisa lepas dari Nenek.
Aku pun keluar lewat pintu belakang sambil mengendap - ngendap seperti maling yang takut ketangkap.
Akhirnya aku bisa keluar dari rumah Nenek, dan aku juga bisa lepas dari Nenek.
Maafin Amaira, Nek. Bukannya Amaira ingin meninggalkan Nenek, tapi Amaira sangat kecewa dengan Nenek. Nenek sudah menyembunyikan kebenaran tentang orangtua Amaira. Sekarang Amaira harus menyelamatkan Ibu kandung Amaira dulu, Nek. Amaira takut kalau Papa bisa berbuat nekat pada Ibu kandung Amaira.
Aku melihat ke kiri dan ke kanan tapi aku tak melihat Arkan sama sekali.
Mungkin Arkan memang mengikuti kepergian Papa.