Astaga, itu kan kopi untukku, malah diteguk habis.
"Amaira, kamu mau kan tinggal disini untuk sementara waktu? Semua juga demi kebaikan kamu." Ucap Arkan, aku bingung hari menjawab apa, aku diam karena masih memikirkannya.
"Aku temenin disini, aku nggak akan tinggalin kamu." Lanjut Arkan membuatku langsung mengangguk.
Kenapa nggak dari tadi saja bilangnya kalau menginap diaini bareng dia, kan biar aku gak kelamaan mikir.
"Pakdhe mau bilang seauatu sana kamu, Nduk. Tentang siapa Arkan sebenarnya, Pakdhe berani bilang sama kamu karena Pakdhe lihat kamu memang benar-benar tulus mencintai Arkan." Ucap Pakdhe membuatku mengangguk.
Arkan, aku gak peduli siapa kamu sebenarnya, aku juga gak peduli tentang asal usul keluarga kamu, yang jelas aku sangat yakin kalau kamu itu orang baik.
Aku mencintaimu apa adanya, Arkan. Bukan karena ada apanya.