Jangan sampai Arkan berfikiran macam-macam padaku, karena ini memang kartu ATM milikku sendiri.
"Kemarin Dini dan Nenek mengunjungiku dan Dini membawakan kartu ATM milikku." Jelasku lada Arkan sambil menyerahkan kaetu ATMku pada kasir.
Selesai aku membayar belanjaanku, Arkan mengajakku ke toko emas.
Arkan mau ngapain ke toko emas?
Kulihat Arkan sedang memilih-milih cincin, dan pilihan Arkan jatuh pada cincin kecil yang terdapat satu mata berkilau ditengahnya, menurutku cincin itu sangat indah.
Tapi untuk apa Arkan beli cincin itu?
Aky nggak berani bertanya karena takut sakit hati.
Biarkan saja Arkan bercedira dengan kemauannya sendiri nanti.
Selesai membeli cincin, aku dan Arkan segera keluar dari toko gading.
Aku fikir Arkan akan mengajakku pulang ke rumah kosku, tapi ternyata tidak. Ini bukan jalan pulang.
"Arkan, kamu mau mengajakku kemana?" Tanyaku penasaran.