"Gus nya ada?" Tanya Adam pada seorang gadis berjilbab ungu senada dengan potongan tunik yang tengah di kenakannya.
"Mas Rafly sedang keluar Gus, apa ada kepentingan?" Tanya gadis itu sopan setelah mendengar Adam yang menanyakan keberadaan suaminya. Ya, gadis itu adalah tak lain dan tak bukan adalah seorang gadis baik yang di peristri oleh Gus Rafly hampir sepuluh bulan lamanya.
"Begitu ... Baiklah, saya hanya ingin berpamitan untuk kembali ke tanah sunda dan menemui keluarga saya untuk meminta maaf pada mereka," ujar Adam dengan nada serius. Matanya tampak menerawang jauh, seolah tengah pergi ke negeri antah berantah dimana Ia sendiripun tak mampu kembali menemukan jati dirinya.
Namun semalaman suntuk Ia tak memejamkan matanya barang sedetik, hati dan fikirannya terus saja berkelana jauh. Tamparan demi tamparan yang Gus Rafly bicarakan memanglah benar adanya, tidak ada takdir yang egois diatas kehendak sang maha kuasa.