Raihan menggeleng cepat, segera di rengkuh nya tubuh lemah Pihu kedalam pelukannya dengan erat. Berusaha Ia untuk menenangkan Pihu yang sudah dengan kesusahan untuk mengambil nafasnya sendiri karena ucapan nya. Di peluknya erat sang istri dengan penuh cinta, tak kuasa air matanya berderai pilu mendengar tangisan sendu daru perempuan yang amat di cintainya.
Apa saja, asalkan jangan melihat gadis yang di cintainya menitikkan air mata sendu. Ia tak sanggup untuk melihat semua itu, setiap luka dan air mata yang menetes sendu dari kedua mata cantik Pihu semakin membuat relung hatinya terluka seketika.
"Tolong jangan menangis lagi, Mas tidak bisa melihat semua ini. Maaf jika Mas membuat mu terluka," lirihnya pelan dengan masih memeluk erat sosok perempuan yang amat sangat berharga bagi dirinya.