Mereka berdua berjalan dengan santai di dalam bandara yang masih tampak ramai itu, berjalan mengambil kopernya dan segera mencari alat transportasi untuk segera sampai di hotel yang telah terlebih dahulu mereka booking disana. Raihan segera memberhentikan sebuah mobil yang tengah melaju pelan menghampiri mereka dengan perlahan, lekas Ia membuka pintu untuk Pihu dapat masuk dan segera dapat beristirahat setelah perjalanan jauh yang telah mereka tempuh.
Raihan membantu sopir untuk memasukkan koper mereka ke dalam bagasi mobil. Setelah selesai lekas mobil itu berjalan cepat menuju hotel yang telah mereka katakan sebelumnya pada sang sopir yang akan mengantar ke tujuan dengan segera.
Jalanan itu tampak lancar terkendali meski masih pada jam kantor namun tidak seperti di kota kota yang biasa mereka datangi, berjejal penuh dan macet mengantri.