Chereads / Senyum untuk Pihu / Chapter 115 - Rasa takut

Chapter 115 - Rasa takut

"Bagaimana Sayang?" Ucap Anjani memecah keheningan di tengah meja makan besar itu. Wanita bercadar itu tengah menatap Pihu putrinya dengan tatapan meminta penjelasan yang sama perihal rencana Abah untuk merencanakan perjalanan bulan madu khusus untuk Pihu dan Raihan yang baru beberapa hari menikah.

Namun yang di tuju hanya diam seribu bahasa, tak mampu berkata-kata dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Tapi untuk apa Bunda?" Tanya Pihu dengan tatapan ragu pada Anjani memecah keheningan itu dengan segera.

Anjani terdiam, batinnya mencelos. Ia tahu apa yang Pihu maksudkan dan trauma apa yang sedang Pihu takutkan namun semua ini di luar kehendaknya, Ia tak berdaya di bawah perintah guru yang Ia hormati. Abah yang merupakan guru sekaligus sudah seperti orang tua karena jasa jasanya yang tak mampu terhitung atau terbayar dengan uang, Ia berhutang budi pada keluarga besar Raihan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS