Ratih tengah duduk dengan sedih ketika mendapati Ummi yang ternyata tengah menangis pilu di dalam mihrabnya. Dengan perlahan, di hampiri nya sang Ibunda yang telah sekian lama mengurus serta mendidik dirinya dengan penuh kasih sayang.
Ratih duduk tepat di samping Ummi yang masih dengan khusyuk tengah mengangkat kedua tangannya lemah sembari menutupi wajahnya yang bersimbah air mata.
"Mi ... " Panggil Ratih lirih dengan nada yang sedikit bergetar ketika mendapati Ummi nya itu semakin sesenggukan dalam doanya.
"Ada apa Ummi? Apa sesuatu terjadi?" Tanya Ratih khawatir ketika mendapati keadaan Umminya yang seperti ini.
Namun yang di tanya hanya tetap bergeming, bahunya bergetar hebat menandakan betapa Ia sedang berusaha untuk menahan segala bentuk rasa sakit itu. Bagaimanapun, naluri seorang Ibu terlalu kuat, ketika putranya tengah menderita sang Ibu pula pasti akan merasakannya.
