Pagi-pagi sekali, Adam sudah siap dengan baju terbaik miliknya. Ia tengah tersenyum pada cermin kotak yang menggantung di dinding kamar tidurnya dengan tersenyum simpul, Ia termangu. Di tatapnya lagi wajah yang tampak kian menjadi kurus itu dengan sedikit tersenyum miris.
Pantas saja kemarin Mbak Ratih begitu syok ketika melihat dirinya dengan tampang awut awutan, ternyata ketika Ia sudah mandi dan bersiap pun Ia tetap tampak begitu aneh. Jika dahulu perawakan tubuhnya kian atletis dan tampak sangat sempurna, sekarang amat berbeda. Tubuhnya menjadi lebih kurus, hanya tinggi. Badannya tak sekekar saat Ia sering melakukan latihan fisik.
"Apa Pihu akan tetap menyukai Mu?" Tanyanya pada pantulan dirinya sendiri pada cermin itu dengan sedikit terkekeh pelan lalu kemudian menggeleng cepat.