Dengan sekuat tenaga kami saling tarik menarik ayam panggang itu, dan entah karena kebetulan atau memang ayam panggang dibagianku ini lembek sampai akhirnya aku yang mendapatkan daging yang paling besar.
"Neng Fifi, tolong angkat keatas ayam panggangnya ya!" Teriak para tim dokumentasi itu nampak bersemangat mengabadikan momen ini.
Akupun mengikuti keinginan mereka, ayam panggang besar itu kini sudah berada diatas kepalaku, lalu terdengar riuh tepukan dari para tetamu, "sudah seperti tepukan ramai dari penonton konser saja." Ucapku dalam hati, geli sendiri.
"Nah sekarang saat yang ditunggu, tolong nak Arga dan neng fifi duduk menyamping dan saling berhadapan ya," Mas-mas MC kembali melaksanakan tugasnya sebagai pembawa acara yang mengarahkan ke prosesi selanjutnya.
Lalu mas-mas MC itu mengambil satu potong kecil ayam panggang itu dan menyerahkannya kepadaku.