Setelah beberapa saat menciumi dada ku, Santi kemudian bergerak semakin ke bawah. Aku melihat tubuhnya yang sudah setengah telanjang itu, berjongkok tepat di depan alat reproduksi-ku. Aku kembali menelan ludah.
"Aaahh, sepertinya akan terjadi di sini. Aku dan santi akan melakukannya." Pikirku dalam hati.
Tangan Santi bergerak cepat, membuka resleting celana ku, dan menariknya hingga meluncur ke bawah lantai.
Dengan satu kali tarikan tangannya, celana dalam ku kini sudah tidak lagi berada di posisinya.
Nampak batang kelelakian ku sudah berdiri tegak dan keras.
Santi benar-benar akan mengasainya sekarang. Kedua tangannya yang tidak begitu besar itu mulai menggenggam batang kelelakian ku dengan cukup erat, lalu bergerak dari atas kebawah, lalu ke atas lagi, begitu terus secara berulang.
Aku memejamkan kedua mataku. Meresapi sensasi dahsyat yang ku rasakan saat ini. Kedua tangan ku kembali memeluk puncak kepalanya.