Beberapa minggu kemudian, di malam hari saat Beni sedang menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok yang terselip di jari-jarinya itu, di halaman belakang rumah yang menjadi kediamannya.
Tiba-tiba mbak Chemmy menghubungi Beni, memintanya untuk menjadwalkan meeting dengan band Kantor.
"Siap mbak! Kapan? Oh Besok, siap! Dimana mbak?" Tanya Beni melalui sambungan teleponnya itu.
"Dimana, ya? Yang santai aja sembari makan siang, bisa? Di kukumama, dago?" Tanya Mbak Chemmy.
"Siap! Boleh mbak." Sahut Beni, lalu meutup sambungan teleponnya itu.
Beni kembali menyimpan ponselnya itu kedalam tas kecil yang menggantung di bahunya itu, lalu segera menghubungi Eko dan Idhuy, memberi kabar tentang meeting yang akan dilaksanakan besok siang di cafe kukumama, dago.
Eko dan Idhuy menyanggupinya. Mereka memang sudah sedari lalu menunggu kabar dari mbak Chemmy.
Mereka meyakini, jika mbak Chemmy meminta waktu untuk pertemuan seperti ini, tidak mungkin bukan karena urusan band.