Mas Hery terdiam dan menundukan kepalanya. Kedua matanya nampak memerah menahan tangis.
Mas Hery memang terlihat sangat merasa bersalah, Beni sempat merasa iba, tetapi segala keputusan, mutlak milik mbak Chemmy, ia tidak bisa memberi harapan apapun. Semuanya tergantung mereka, mbak Chemmy dan mas Hery yang menjalani semuanya.
Mereka terdiam cukup lama, lalu kemudian terdengar suara mas Hery dengan suara yang terdengar agak parau itu, kepalanya sesikit terangkat, menatap sayu ke arah Beni.
"Saya tahu, saya telah melakukan kesalahan yang sangat fatal, dan saya sangat menyesalinya. Bisa kah saya bertemu dengan mbak chemmy sebentar saja, saya hanya ingin mengucap kata maaf, saya sangat menyesal sekali."
Ucap mas Hery, suaranya terdengar lemah.
Beni terdiam, lama-lama ia merasa kasihan juga melihat mas Hery seperti itu. Tetapi, Ia tidak bisa menjanjikan apapun, lalu Beni pun berkata dengan nada yang pelan.