Seketika pecahlah tangisan mbak Chemmy. Tangisannya itu cukup kencang hingga bahunya nampak terguncang dengan hebat.
Bella dan Chacha memeluknya dengan erat. Kedua mata Bella dan Chacha nampak meneteskan airmata. Tidak sanggup rasanya melihat mbak Chemmy tenggelam dalam lautan kesedihan yang menyakitkan seperti ini.
Beni terdiam, menundukan kepalanya. Menggenggam kedua jarinya erat, bagaimanapun ia seorang lelaki, mendengar ini semua Beni merasa marah kepada mas Hery yang sudah tega mengkhianati peenikahannya dengan mbak Chemmy. Sosok yang sudah mereka anggap sebagai kakak. Yang selalu ada untuk mereka.
Cukup lama mereka hanyut dalam rasa yang memilukan ini. Beni, Bella dan Chacha seolah sama-sama merasakan rasa sakit hati yang mbak Chemmy rasakan saat ini.
"Allahu akbar Allahu Akbar!"
Tiba-tiba terdengar suara adzan dari arah mesjid di lingkungan komplek perumahan.