"Bro! Gua otw bentar lagi ke runah Ratih!"
Pesan teks dari Eko, notifikasinya terdengar nyaring dari ponsel yang sengaja aku taruh di meja kecil samping tempat tidur.
"Ah! jam berapa ini?"
Mata Beni segera mengintip kearah jam dinding yang terpasang tepat di dinding depan matanya itu.
"Astaga! Jam sembilan!"
Buru-buru Beni bangkit berdiri, rambutnya nampak acak-acakan dan mata itu masih saja terasa lengket.
"Sayang! Kamu dimana?" Teriak Beni.
"Di dapur! Kamu udah bangun sayang? Sini bantuin aku nyiapin sarapan!"
Teriak Bella, dengan spatula ditangan ia asyik menggoreng cumi goreng, sambal tomat dan tempe tepung goreng sudah siap sedia di meja dapur. Tinggal menunggu cumi matang maka semuanya siap untuk di hidangkan.
"Pagi sayang! Maaf ya aku bangun kesiangan, cup!"
Kedua tangan Beni memeluk pinggang Bella dari belakang sembari mendaratkan satu buah kecupan hangat di samping lehernya itu.
