Tapi entah mengapa mata, hati dan pikiranku hanya tertuju pada satu wanita yaitu Anita. Ada sebuah perasaan yang belum pernah aku miliki dan yang tidak aku kenal merayap dalam diriku saat berada didekat Anita. Seperti maknet besar yang menarikku selalu ingin berada didekatnya dan mendengar suaranya merasakan setiap tarikan napas dan detak jantungnya.
Aku sangat tergila-gila pada Anita. Dengan kepercayaan diri yang besar dan pikiran tidak akan ada satu wanitapun yang akan menolak cintaku. Aku datang melamar Anita.
Saat itu Anita tertawa sangat keras. Melihatku dengan tatapan hina bercampur jijik dan pergi meninggalkan aku begitu saja.
Dengan kebingungan dan perasaan marah aku mencoba mengejar Anita dan minta penjelasan. Saat berhasil menyusul Anita di pintu depan restaurant aku melihat Anita memeluk seorang pria tinggi, kurus yang tampak lusuh