Tiara melotot, "tutup mulutmu Miko!, kepalaku semakin sakit mendengar ocehanmu, aku lolos dari Tata kenapa sekarang aku malah mendapat ceramah tidak berguna darimu kamu membuat kepalaku bertambah sakit, menyingkir Tiara mendorong kursi Miko menjauh.
Miko mengeleng, kamu tidak perlu mendorong kursiku seperti itu, kamu bisa lewat seperti biasanya Tiara, Miko mengerutu karena lututnya terbentur meja akibat dorongan kuat Tiara tadi.
Miko memperhatikan wajah pucat Tiara, apa kamu kurang sehat Tiara, kamu terlihat sangat pucat?.
Tiara mengeleng, aku baik-baik saja, jangan bertanya lagi Miko, tengorokanku sakit setiap kali aku buka mulut
"Kamu mau aku ambilkan segelas teh hangat?, Miko menawarkan diri, mungkin itu bisa membuat tengorokanmu sedikit membaik, Miko merasa khawatir melihat wajah pucat Tiara, apa Siska tidak jadi membawamu melakukan pemeriksaan ke dokter Tiara?, bukankah Siska berencana memaksamu menemui dokter".