Alfa malu. Betulan. Bahkan sampai di kamarnya dia masih bertanya-tanya apakah keputusannya untuk mencium Elion sambil menyatakan perasaan itu benar atau tidak; apakah dengan itu Alfa kelihatan terburu-buru dan agresif atau tidak; dan yang paling membebani Alfa adalah pertanyaan tentang, apakah Elion menyukainya atau tidak.
Memang, Elion nggak menunjukkan penolakan lewat tatapan atau gestur tubuh, tapi Alfa mencemaskannya. Itu saja.
Respons Elion tadi? Laki-laki itu hanya tersenyum dan mengacak pelan rambut Alfa.
Alfa menghela napas panjang. Dia nggak tahu apa yang dipikirkan Elion karena laki-laki itu nggak mengatakan sesuatu selain menyuruh Alfa untuk cepat masuk. Dia menunggu sampai Alfa betulan masuk ke rumah, dan setelah Alfa menutup pintu depan, suara mesin motor Elion baru terdengar, lalu beranjak menjauh.
