Dua minggu. Alfa bahkan tidak tahu apa yang bakal terjadi setelah dua minggu itu usai. Apa dia bisa menerima Elion lagi atau malah sebaliknya. Sebab, Alfa sadar bahwa perkataan Sella tidak semudah itu untuknya. Membiarkan orang lain berusaha lebih keras daripada dirinya … itu terasa tidak adil.
Kenapa Alfa sampai kepikiran?
Karena Alfa bahkan tidak pernah menyangka Elion bakal benar-benar berlutut untuknya. Sesuatu yang belum pernah Alfa dapatkan dari siapa pun sebelumnya. Dan lagi, Elion tidak terlihat bercanda. Elion tidak terlihat seperti seseorang yang sering melakukan hal itu hanya untuk merayu perempuan—walau gesturnya jelas terlihat tanpa ragu.
"Pagi, Alfa."
"Pagi."
"Halo, Alfanya …. Gimana? Semalem tidur nyenyak?"
"Nyenyak. Gue ngimpi kawin sama suami K-pop lo." Alfa menyeletuk. Perasaannya mulai tidak enak saat dia mendapat lebih banyak pujian dan tatapan jenaka di sepanjang koridor.
"Sialan lo!"
Alfa tertawa, melambai untuk membalas umpatan itu.
