"Emang yang namanya Elion itu kalau masalah ginian gobloknya nggak ada dua." Begitu komentar Rena saat mendengar Bianca mengatakan bahwa Elion diputuskan oleh Alfa. Perempuan itu menoleh pada Elion yang diam dengan tangan sibuk mengikat dasi. "Terus usaha lo apa buat ngebujuk Alfa? Jangan bilang lo pasrah gitu aja!"
"Jangan gitu lah, Mbak Ren." Untuk pertama kalinya Bianca memutuskan masuk ke dalam pembicaraan antara Rena dan Elion. Soalnya Bianca mengenal baik Elion maupun Alfa. Jadi, dia merasa punya hak untuk angkat bicara. "Gue kenal Alfa kayak gimana. Dia kalau marah kadang nggak bisa dibujukin. Keras kepala. Mau dijelasin kayak gimanapun—"
"Gue yang salah kok," potong Elion, enggan mendengar orang lain membelanya. Elion sadar kalau dia memang salah. Dia sadar kalau kemarahan Alfa itu lebih dari sekadar beralasan. Kalau posisinya dibalik, Elion juga pasti bakal begitu. Bakal semarah itu.
"Kalau tau salah ya minta maaf."
"Nggak segampang itu."