Entah bagaimana ceritanya, pagi itu Elion terbangun di salah satu kamar yang terlihat asing. Lampu tidur di nakas masih menyala redup sedangkan sinar matahari sudah menyusup lewat celah-celah tirai yang tertutup.
Sembari menahan nyeri di kepalanya, Elion bangkit, bersandar di kepala ranjang. Tatapannya menyapu sepenjuru ruangan, berharap menemukan sesuatu yang bisa memberikan clue. Seingatnya, semalam mereka ada di cruise, makan malam sebelum akhirnya memainkan game dan … mabuk. Iya, Elion ingat dia minum banyak. Tapi setelahnya dia benar-benar tidak ingat apa yang terjadi. Dia juga tidak tahu apa yang dilakukan Alfa—
"Alfanya!" Elion terlonjak. Dengan terburu mencari keberadaan ponselnya, menghiraukan rasa nyeri di kepalanya dan desakan untuk muntah.