BAB 158
"Alfa?" Suara itu membuat Alfa tersentak, hanya sesaat setelah dia berhasil mendaratkan telapak tangannya di pipi Brandon. Bersamaan dengan keterkejutannya itu, perasaan marah Alfa mulai melebur dengan rasa khawatir.
Beberapa orang yang ada di sekitar menoleh ke arah Alfa dan Brandon, tapi setelahnya memilih buat nggak ikut campur lebih jauh karena tidak melihat tanda-tanda pertengkarannya bakal berlanjut.
Neil.
Neil menjadi satu-satunya orang luar yang memilih untuk beranjak mendekati Alfa. Ada kernyitan dalam di dahinya, juga tatapan kebingungan yang jelas terpancar dalam sorot matanya.
"Lo ngapain di sini?" tanyanya, kemudian tatapannya berpaling sekilas pada Brandon yang kepalanya kembali jatuh di atas meja bar. " …. Sama dia."
Alfa nggak yakin Neil melihat apa yang Brandon lakukan padanya. Dan ketidakyakinan itu yang membuat Alfa semakin panik sampai nggak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya.
"Alfa!"