"Mas Bian pingsan, dia dibawa ke rumah sakit sama satpam di sana. Jadi sekarang kita harus ke sana buat pastiin gimana keadaannya sekarang. Jadi lo harus temenin gue, bangun!" kata Airin yang sudah heboh dan tidak bisa lagi tenang.
"Hey, Rin! Siapa yang mengaharusakan kamu pergi? Nggak ada, kan? Santai aja kali, coklat panas kamu juga belum dateng, kan? Udah… duduk lagi aja," kata Selin dengan jawaban paling santai.
"Ccckk! Gue nggak peduli sama coklat panas, ayo buruan! Mumpung jam makan siang," kata Airin masih ngeyel.
"Rin, sadar!" teriak Selin.
Airin langsung terdiam.
"Lo ngapain sih seheboh ini? Nggak perlu deh rasanya sampai seheboh ini, lo itu bukan lagi siapa-siapanya Bian. Duduk!" kata Selin.
Airin pun menurut.
"Lo gila apa gimana sih?" Selin langsung bertanya dengan nada yang super tinggi.